Description
Kepercayaan itu selayaknya gelas kaca, kalau sudah pecah sampai hancur tak berbentuk, pastinya akan susah untuk disatukan kembali.
Mungkin begitu perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan isi hati Anin, kegagalan dalam mendapatkan hangatnya sebuah keluarga membuatnya tak tertarik untuk menjalani kehidupan percintaan. Hal yang menjadi alasan mengapa Anin memilih mengisi hari-harinya dengan kesibukan duniawi; berangkat ke kantor, menghabiskan waktu bersama teman, lalu pulang untuk beristirahat—seterusnya seperti itu.
Namun, saat takdir berkehendak lain. Anin tak bisa mengelak, pertemuannya dengan Gerald membuatnya melanggar prinsip hidupnya untuk tak masuk ke dalam ranah asmara. Kegigihan pemuda itu berhasil meluluhkan pendiriannya demi memperbaiki sesuatu yang tak bisa mereka hindari.
Akan tetapi, apakah keputusan Anin sudah benar? Bagaimana kalau kenyataan lain justru hadir di antara mereka?
Reviews
There are no reviews yet.